Sabtu, 27 April 2013

coping stress


Tulisan 3
Coping Stress
a.      Pengertian coping
Koping yaitu usaha untuk mengendalikan,mengurangi,atau belajar untuk mentolerir ancaman yang menyebabkan tekanan
Cara yang positif mengahadapi tekanan dikategorikan menjadi dua:
1. Emotion focused coping dimana individu berusaha mengatur emosi dalam menghadapi tekanan dan mengubah cara “merasakan”permasalahan tersebut.
2. Problem focused coping dimana individu berusaha memodifikasi masalah yang mengakibatkan tekanan atau sumber stress itu sendiri.Cara ini dilakukan untuk mengubah perilaku atau merancang serangkaian baru rencana untuk menghadapi stres
Bentuk koping (mengendalikan) stress yang negatifdimana berusaha mengatur stresnya dengan minum-minuman keras yang beralkohol,dengan narkoba,atau makan yang berlebihan.
Hardiness dibangun adalah karakteristik kepribadian yang baik untuk menangkal gangguan penyakit yang berhubungan dengan stress..Karakteristik hardiness dibangun oleh tiga komponen yaitu:
1. Komitmen yaitu kecenderungan untuk melibatkan dirinya sendiri pada apapun yang sedang dikerjakan dengan perasaan bahwa aktivitasnya penting dan bermakna
2. Bagi orang yang gigih ,antisipasinya terhadap perubahan dipandang lebih memberikan insentif daripada ancaman bagi keamanan dirinya
3. Kontrol merupan salah satu penanda kepribadian gigih.Ia memiliki kendali yaitu persepsi bahwa orang dapat mempengaruhi peristiwa yang terjadi dalam kehidupannya
Menurut Fieldman hal-hal yang bisa dilakukan dalam menghadapi tekanan:
1. Ubah ancaman menjadi tantangan
2. Ubah ancaman besar menjadi ancaman kecil
3. Ubah tujuan anda
4. Lakukan suatu tindakan
5. Siapkan diri sebelum stress terjadi

Jenis – jenis coping stress
Jenis-jenis stres terdiri dari beberapa macam. Stres dapat didefenisikan sebagai,“respon adaptif, dipengaruhi oleh karakteristik individual dan proses psikologis, yaitu akibat dari tindakan, situasi, atau kejadian eksternal yang menyebabkan tuntutan fisik dan psikologis terhadap seseorang”(Ivancevich dan Matteson, 1980 dalam kreitner dan kinicki, 2004).
Di tinjau dari penyebabnya, stres dapat di bedakan ke dalam beberapa jenis berikut:
Stres fisik
Stres yang di sebabkan karena keadaan fisik seperti karena temperatur yang tinggi atau yang sangat rendah, suara yang bising sinar matahari atau karena tegangan arus listrik.
Stres kimiawi                     
Stres disebabkan karena zat kimia seperti adanya obat-obatan, zat beracun asam, basa, faktor hormon atau gas dan prinsipnya karena pengaruh senyawa kimia.
Stres mikrobiologi
Stres disebabkan karena kuman seperti adanya virus, bakteri atau parasit.
Stres fisiologik
Stres disebabkan karena gangguan fungsi organ tubuh diantaranya gangguan dan struktur tubuh, fungsi jaringan, organ dan lain-lain.
Stres proses pertumbuhan dan perkembangan
Stres disebabkan karena proses pertumbuhan dan perkembangan seperti pada pubertas, perkawinan dan proses lanjut usia.
Stres psikis dan emosional
Stres disebabkan karena gangguan situasi psikologis atau ketidak mampuan kondisi psikologis untuk menyesuaikan diri seperti hubungan interpersonal, sosial budaya atau faktor keagamaan (Hidayat, 2008).
Kondisi stres psikologis yang terjadi pada seorang lansia dan berkelanjutan akan mengakibatkan depresi jika pertahanan koping seseorang tidak kuat. Menurut penelitian di Amerika, 1 dari 20 orang di Amerika setiap tahun mengalami depresi dan paling tidak 1 dari 5 orang pernah mengalami depresi sepanjang kehidupan mereka. Di Indonesia kasus depresi terjadi akibat adanya krisis ekonomi atau keuangan dan masalah pekerjaan.

Jenis –jenis coping negatif dan positif

Terdapat beberapa strategi coping stress yang bisa dilakukan oleh seseorang yang mengalami stress. Menurut Arthur Stone dan Jhon Neale (dalam Benjamin, dkk, 1987) terdapat 8 (delapan) kategori strategi coping stress, yaitu:
Direct action (tindakan langsung)
Individu memikirkan dan mencari pemecahan permasalahannya dan kemudian melakukan sesuatu atau bertindak untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Acceptance (penerimaan)
Individu mampu menerima kenyataan bahwa keadaan stres tersebut telah terjadi dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk menghindari masalah tersebut.
Destruction (pengacauan masalah)
Individu melibatkan diri pada aktivitas lain dan memaksakan diri untuk memecahkan masalah lain.
Situation redefenition (mendefenisikan ulang situasi)
Mendefenisikan situasi dengan memikirkan masalah dengan cara yang berbeda agar situasi stres tersebut menjadi dapat diterima.
Catharsis (katarsis)              
Mencari pelepasan emosi sebagai alat untuk mengurangi ketegangan dari stres.
Relaxation techniques (teknik relaksasi)
Merupakan cara untuk mengurangi tekanan yang dialami individu.
Social support (dukungan sosial)
Mencari dukungan sosial, misalnya dari teman, orang yang dicintai, psikolog atau dari lingkungan masyarakat sekitar untuk mengurangi stres.
Religious strategy (strategi keagamaan)
Mencari ketenangan spiritual yang diperoleh dari teman, orang tua atau pemuka agama. Strategi ini dapat ditempuh dengan perilaku seperti berdoa. Berdoa diyakini dapat membuat individu mampu menghadapi berbagai situasi yang penuh tekanan.
Menurut Taylor (dalam Smet, 1994) ada 8 (delapan) jenis strategi coping stress, yaitu:
  1. Konfrontasi, yaitu sikap agresif untuk mengubah situasi 
  2. Mencari dukungan sosial, yaitu suatu sikap untuk mendapatkan kenyamanan emosional dan informasi dari orang lain. 
  3. Merencanakan pemecahan masalah 
  4. Kontrol diri, adalah sikap untuk mengatur perasaan 
  5. Membuat jarak, adalah sikap untuk melepaskan diri dari situasi stress 
  6. Penilaian kembali secara positif (possitive appraisal), yaitu suatu upaya untuk menemukan arti yang positif dari permasalahan yang dihadapi. 
  7. Menerima tanggung jawab dalam masalah peran 
  8. Melarikan diri/ menghindar (escape/avoidance), yaitu dengan cara makan, minum, merokok, dan memakai obat-obatan.
Strategi penanganan stres juga dapat digolongkan menjadi mendekat (approach) atau menjauh (avoidance). Strategi mendekat (approach strategies) meliputi usaha kognitif untuk memahami penyebab stres dan usaha untuk menghadapi penyebab stres tersebut dengan cara menghadapinya secara langsung. Strategi menghindar (avoidance strategies) meliputi usaha kognitif untuk menyangkal atau meminimalisasikan penyebab stres dan usaha yang muncul dalam tingkah laku untuk menarik diri atau menghindar dari penyebab stres (Santrock, 1998).
Perlu diketahui bahwa tidak ada satu pun metode coping stress yang dapat digunakan untuk semua situasi stres. Tidak ada strategi coping stress yang paling berhasil. Strategi coping stress yang paling efektif adalah strategi yang sesuai dengan jenis stres dan situasi (Smet, 1994). Keberhasilan coping stress lebih bergantung pada penggabungan strategi coping stress yang sesuai dengan ciri-ciri masing-masing kejadian yang mengancam, daripada mereka mencoba menemukan satu strategi coping stress yang paling berhasil.

Daftar pustaka





Nama : Yusi Risma Nurizki
Npm : 17511691
Kelas : 2PA02
                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar