A. Definisi Komunikasi
Komunikasi
diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke
orang lain. Komunikasi mempunyai pengertian tidak hanya berupa kata-kata yang
disampaikan seseorang tapi mempunyai pengertian yang lebih luas seperti ekpresi
wajah, intonasi dan sebagainya.
Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai
pertukaran informasi. Hal ini mengandung unsur-unsur 1) sebagai kegiatan untuk
seseorang mengerti, 2) sebagai sarana pengendalian informasi 3) sebagai system
bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.
Manajemen komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran
sinyaluntuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan
makna yangsama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan
kontekssosialnya (Cutlip, 2007).
Komunikasi efektif adalah :
1. Pemberi dan penerima pesan berpandangan sama.
2. Pemberi dan penerima pesan dapat membuka
percakapan selanjutnya.
3. Pemberi dan penerima pesan saling mengerti
dan memahami.
4. Suasana saat berkomunikasi hangat dan akrab.
Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut
para ahli :
a. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman
simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan
respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh
komunikator
b. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi
informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan
simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb
c. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan
informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan
hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan
balasannya.
Dari beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi
(communication) Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide,
penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok
ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau
kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku
orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut
B. Proses Komunikasi
- Pengkodean ( Encoding ) pengiriman mengkodean informasi yang akan disampaikan diterjemahkan ke dalam simbol atau isyarat yang biasanya dalam bentuk kata-kata agar orang lain mengerti tentang informasi yang disampaikannya.
- Pesan ( Message ) pesan dapat dalam segala bentuk yang biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima, misalnya pidato dapat di dengar dan jika tertulis dapat di baca, isyarat dapat dilihat atau dirasakan.
- Saluran ( Channel ) adalah cara mentrasmisikan ( menyampaikan ) pesan, misalnya kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan. Agar komunikasi dapat efektif dan efisien. Saluran ( media ) harus sesuai untuk pesan.
- Penerima ( Recaiver ) adalah orang yang menafsirkan pesan dari penerima, jika pesan tidak sampai kepada penerima. Komunikasi tidak terjadi.
- Penafsiran Kode ( Decoding ) adalah proses dimana penerima mentafsirkan pesan dan menterjemahkannya menjadi informasi yang berarti baginya. Semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh pengirim, makin efektif komunikasi yang terjadi.
- Umpan Balik ( Feedback ) adalah pembalik dari proses komunikasi dimana reaksi terhadap komunikasi pengirim dinyatakan. Karena penerima menjadi pengirim, umpan balik mengalir lewat langkah yang sama seperti semula. Semakin cepat umpat balik semakin efektif dalam komunikasi.
Gangguan atau hambatan itu secara
umum dapat dikelompokkan menjadi hambatan internal dan hambatan eksternal ,yaitu:
A. Hambatan internal, adalah
hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami hambatan
komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan (depresi) tidak akan
dapat melakukan komunikasi dengan baik.
B. Hambatan eksternal, adalah
hambatan yang berasal dari luar individu yang terkait dengan lingkungan fisik
dan lingkungan sosial budaya. Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.
Menurut Prof. Onong Uchjana
Effendy, MA dalam bukunya Ilmu, Teori, dan Filasafat Komunikasi. Ada 4 jenis
hambatan komunikasi, yaitu:
A. Gangguan
Ada 2 jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan semantic.
- Gangguan mekanik
Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.
- Gangguan semantic
Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantic tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator, akan lebih banyak gangguan semantic dalam pesannya. Gangguan ini terjadi dalam salah pengertian.
B. Kepentingan
Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan.
C. Motivasi terpendam
Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tak sesuai dengan motivasinya.
D. Prasangka
Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.
D. Definisi komunikasi interpersonal
Komunikasi dapat di katakan efektif apabila
pesan diterima dan dimengerti sebagaimana di masut oleh pengirim pesan,pesan di
tindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima
pesan,dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi,dan tidak ada hambatan
untuk itu. Komunikasi interpersonal di katakan efektif,apabila memenuhi tiga
persyaratan utama,yaitu :
a. Pengertian yang sama dengan terhadap makna
pesan.
Salah satu indikator yang dapat di gunakan
sebagai ukuran komunikasi dikatakan efektif,adalah apabila makna pesan yang di
kirim oleh komunikator sama dengan makna pesan yang diterima oleh komunikan.
Pada tataran empiris,seringkali terjadi mis komunikasi yang di sebabkan oleh
karena komunikan memahami makna pesan tidak sesuai dengan yang di maksudkan
oleh komunikator.
b. Melaksanakan pesan secara suka rela.
Indikator komunikasi interpersonal yang efektif
berikutnya adalah bahwa komunikan menindak lanjuti pesan tersebut dengan
perbuatan dan dilakukan secara suka rela,tidak karena di paksa. Hal ini
mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi interpersonal,komunikator dan
komunikan memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan. Komunikasi
interpersonal yang baik dan berlangsung dalam kedudukan setara sangat
diperlukan agar kedua belah pihak menceritakan dan mengungkapkan isi pikirannya
secra suka rela,jujur,tanpa merasa takut. Komunikasi interpersonal yang efektif
mampu mempengaruhi emosi pihak pihak yang terlibat dalam komunikasi itu kedalam
suasana yang yaman,harmonis,dan bukan sebagai suasana yang tertekan.
c. Meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi.
Efektivitas dalm komunikasi interpersonal akan
mendorong terjadinya hubungan yang positif terhadap rekan,keluarga,dan kolega.
Hal ini disebabkan pihak pihak yang saling berkomunikasi merasakan memperoleh
manfaat dari komunikasi itu,sehinggamerasa perlu untuk memelihara hubungan
antarpribadi. Banyak orang menjadi sukses karena memiliki hubungan yang sangat
baik dengan orang lain. Mereka menanamkan identitas yang positif kepada orang
lain sehingga mereka memiliki image yang baik di mata masyarakat.
Keefektifan
komunikasi interpersonal dapat juga dijelaskan dari perspektif The 5
Inevitable Laws of Effective Communication (Lima Hukum Komunikasi
Efektif) melalui ajimahendra.blogspot.comdalam Suranto (2011:80).
Lima hukum tersebut yaitu Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan
Humbledisingkat REACH yang berarti meraih. Hal ini relevan
dengan prinsip komunikasi interpersonal, yakni sebagai upaya bagaimana meraih
perhatian, pengakuan, cinta kasih, simpati, maupun respon positif dari orang
lain.
Respect
Hukum pertama dalam
mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif adalah respect, ialah
sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita
sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam
kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia
ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau
memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan
kebanggaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap
saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerja sama yang
menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan kualitas hubungan antar manusia.
Empathy
Empathy (empati) adalah
kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang
dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap
empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu
sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Komunikasi empatik
dilakukan dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat
membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun
kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Rasa empati akan meningkatkan
kemampuan kita untuk dapat menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan
memudahkan penerima atau komunikan menerimanya.
Komunikasi interpersonal efektif dalam
organisasi, mencakup antara lain :
a. Componentional
Definisi komunikasi interpersonal yang efektif dalam
oraganisasi berdasarkanComponentional menjelaskan komunikasi antar
pribadi dengan mengamati komponen komponen utamanya dalam hal ini, penyampaian
pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok
kecil orang dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan
balik dengan segera.
b. Situational
Definisi komunikasi interpersonal yang efektif dalam
oraganisasi berdasarkan Situationalmenjelaskan tentang situasi yang
menyenangkan akan menciptakan komunikasi yang menyenangkan pula dan akan
menimbulkan persepsi yang baik pula karena pada dasarnya emosi akan mudah
terpancing saat berada pada situasi yang salah, sehingga akan membentuk
persepsi dimana ego akan lebih mendominasi dan sangat memungkinkan untuk
terjadinya hambatan dalam proses komunikasi.
sumber :
Sudjana, N. (2001). Penelitian
dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Suharsono. (2008). Komunikasi Interpersonal dan
Keberhasilan Kepemimpinan, Jurnal Ilmu Komunikasi. Malang: UBM.
Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal.
Yogyakarta: Graha Ilmu, Edisi Pertama
Anggota IKAPI. 1987. Komunikasi Mengena. Yogyakarta:
Kanisius
Citrobroto, Suhartin. 1989. Prinsip-prinsip
dan Teknik Berkomunikasi. Jakarta: PT Citra Aditya Bakti
Cangara,
Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth
Publishing.
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour,USA:Alyn
and Bacon
Sendjaja,Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas
Terbuka.
Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.