Minggu, 08 Juni 2014

Bentuk - bentuk utama dalam terapi

Bentuk - bentuk utama dalam terapi :

Terapi Supportive : Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisnya.
Psikoterapi suportif (atau supresif atau non spesifik)Tujuan psikoterapi jenis ini ialah:
  • Menguatkan daya tahan mental yang dimilikinya
  • Mengembangkan mekanisme daya tahan mental yang baru dan yang lebih baik untuk mempertahankan fungsi pengontrolan diri. ( Maramis, 2005)
  • Meningkatkan kemampuan adaptasi lingkungan (Anonym , 2001)
  • Mengevaluasi situasi kehidupan pasien saat ini, beserta kekuatan serta kelemahannya, untuk selanjutnya membantu pasien  melakukan perubahan realistik apa saja yang memungkinkan untuk dapat berfungsi lebih baik (Tomb, 2004).
Cara-cara psikoterapi suportif antara lain sebagai berikut:
  • Ventilasi atau kataris
·         Persuasi atau bujukan (persuasion)
  • Sugesti
  • Penjaminan kembali ( reassurance)
·         Bimbingan dan penyuluhan
·         Terapi kerja
·         Hipno-terapi dan narkoterapi
·         Psikoterapi kelompok
·         Terapi prilaku
 
Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.
 
Terapi Reconstuctive : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.
Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain :
Psikoanalisa freud dan Psikoanalisa non freud psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa dengan cara : asosiasi bebas, analisis mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapi main, terapi kelompok analitik. 1. Beberapa jenis psikoterapi suportif semua dokter kiranya harus dapat melakukan psikoterapi suportif jenis katarsis, persuasi, sugesti, penjaminan kembali, bimbingan dan penyuluhan (konseling) kembali memodifikasi tujuan dan membangktikan serta memprgunakan potensi kreatif yang ada. Cara-cara psikoterapi reduktif antara lain :
-          Terapi hubungan antar manusi (relationship therapy) 
-          Terapi sikap (attitude therapy) 
-          Terapi wawancara ( interview therapy)
-          Analisan dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer) 
-          Konseling terapetik 
-          Terai case work
-          Reconditioning 
-          Terapi kelompok yang reduktif 
-          Terapi somatic 


sumber : 
http://id.wikipedia.org/wiki/Terapi
http://www.scribd.com/doc/27950595/psikoterapi-suportif

Kamis, 01 Mei 2014

Perbedaan Konseling dengn Psikoterapi

Perbedaan Konseling dengan Psikoterapi

Definisi konseling dan psikoterapi
      A.  Konseling
Konseling adalah proses wawancara tatap muka antara dua orang (konselor dan klien) yang bertujuan untuk memberikan bantuan kepada klien, sehingga klien dapat  menyelesaikan permasalahannya dan lebih berkembang dalam kehidupan sekarang dan masa depannya.
Menurut cavanagh (1982) konseling merupakan suatu hubungan antara pemberi bantuan yang terlatih dengan seseorang yang mencari bantuan, dimana keterampilan pemberi bantuan  dan suasana yang dibuatnya membantu orang lain belajar untuk berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dalam cara-cara yang lebih tumbuh dan produktif.
Prinsip-prinsip pengertian konseling :
1. Konseling merupakan alat yang paling penting dalam keseluruhan program bimbingan
2. Dalam konseling terlihat adanya pertalian dua orang individu yaitu konselor dan konseli, dimana konselor membantu konseli malalui serangkaian wawancara dalam serangkaian pertemuan
3. Wawancara merupakan alat utama dalam keseluruhan konseling
4. Tujuan yang ingin dicapai dalam konseling agar konseli, memeperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan potensi yang dimilikinya kearah tingkat perkembngan yang optimal, mampu memecahkan masalah yang dihadapinya, mempunyai wawasan yang lebih realitas serta penerimaan yang obyektif tentang dirinya, mencapai taraf aktualisasi diri sesuai dengan potensi yang dimiliknya, terhindar dari gejala kecemasan.

B.     Psikoterapi
Psikoterapi ialah pengobatan penyakit dengan cara kebatinan atau penerapan teknis khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuaian diri setiap hari, atau penyembuhan lewat keyakinan agama dan diskusi personal dengan para guru atau teman.
Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian (hariyanto, 2010).

Perbedaan konseling dengan pskoterapi
Perbedaan konseling dengan psikoterapi menurut corey (1988) konseling yaitu peningkatan kesadaran dan kemungkinan memilih, berjangka pendek, difokuskan pada masalah, membantu individu untuk menyingjirkan hal-hal yang menghambat pertumbuhannya, dan individu dibantu untuk menemukan sumber-sumber pribadi gar bisa hidup lebih efektif. 
            Sedangkan psikoterapi yaitu: difokuskan pada prosese-proses yang tidak sadar, berurusan dengan pengubahan strusktur kepribadian, mengarah pada pemahaman diri yang intensif tentang dinamika-dinamika yang bertanggung jawab atas terjadinya krisis-krisis kehidupan ketimbang hanya berurusan dengan usaha mengatasi krisis kehidupan tertentu. Dan ada juga perbedaan menurut Prawitasari (2002), konseling adalah lebih sebagai pemecahan masalah yang disediakan konselor (dominan pada tataran kognitif), sedangkan psikoterapi lebih sebagai koreksi pengalaman emosi.
Perbedaan konseling dan psikoterapi didefinisikan oleh Pallone (1977) dan Patterson (1973) yang dikutip oleh Thompson dan Rudolph (1983), sebagai berikut:

KONSELING
PSIKOTERAPI
    1.    Klien
    1.    Pasien
    2.    Gangguan yang kurang serius
    2.    Gangguan yang serius
    3.    Masalah: Jabatan, Pendidikan, dsb
   3.  Masalah kepribadian dan pengambilan Keputusan
    4.    Berhubungan dengan pencegahan
   4.    Berhubungan dengan penyembuhan
    5.  Lingkungan pendidikan dan non medis
    5.    Lingkungan medis
    6.    Berhubungan dengan kesadaran
   6.    Berhubungan dengan ketidaksadaran
    7.    Metode pendidikan
    7.    Metode penyembuhan





sumber : -http://www.scribd.com/doc/52277165/Definisi-Konseling-Menurut-Para-Ahli-Serta- Analisisnya
-sintak.unika.ac.id/staff/blog/uploaded/5811995183/files/konseling&psikoterapi.pptx

Sabtu, 22 Maret 2014

PSIKOTERAPI

PSIKOTERAPI


Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
Umumnya psikoterapi dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah selama lebih dari beberapa hari. Ada pengecualian untuk aturan umum, tetapi sebagian besar, tidak ada salahnya untuk pergi ke terapi bahkan jika Anda tidak sepenuhnya yakin Anda akan mendapat manfaat dari itu. Jutaan orang mengunjungi psikoterapis setiap tahun, dan sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukannya manfaat dari interaksi. Kebanyakan terapis juga akan jujur dengan Anda jika mereka yakin Anda tidak akan mendapatkan keuntungan atau pendapat mereka, tidak perlu psikoterapi.

Psikoterapi adalah usaha penyembuhan untuk masalah yang berkaitan dengan pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu "Psyche" yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan "Therapy" yang artinya penyembuhan, pengobatan atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi mental, atau terapi pikiran.

Orang yang melakukan psikoterapi disebut Psikoterapis (Psychotherapist). Seorang psikoterapis bisa dari kalangan dokter, psikolog atau orang dari latar belakang apa saja yang mendalami ilmu psikologi dan mampu melakukan psikoterapi.

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
  1. Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
  2. Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
  3. Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.


Sumber : http://belajarpsikologi.com/sebuah-pengantar-psikoterapi/
http://www.psikoterapis.com/?en_apa-itu-psikoterapi-,6





Nama : Yusi Risma Nurizki
Npm : 17511691
Kelas : 3PA02

Jumat, 17 Januari 2014

komunikasi dalam manajemen

Komunikasi dalam manajemen


A. Definisi Komunikasi
    Komunikasi diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke orang lain. Komunikasi mempunyai pengertian tidak hanya berupa kata-kata yang disampaikan seseorang tapi mempunyai pengertian yang lebih luas seperti ekpresi wajah, intonasi dan sebagainya.

    Komunikasi dapat menghubungkan antara bagian yang berbeda atau disebut rantai pertukaran informasi. Hal ini mengandung unsur-unsur 1) sebagai kegiatan untuk seseorang mengerti, 2) sebagai sarana pengendalian informasi 3) sebagai system bagi terjalinnya komunikasi diantara individu-individu.
    Manajemen komunikasi adalah proses timbal balik (resiprokal) pertukaran sinyaluntuk memberi informasi, membujuk atau memberi perintah, berdasarkan makna yangsama dan dikondisikan oleh konteks hubungan para para komunikator dan kontekssosialnya (Cutlip, 2007).


Komunikasi efektif adalah :
1. Pemberi dan penerima pesan berpandangan sama.
2. Pemberi dan penerima pesan dapat membuka percakapan selanjutnya.
3. Pemberi dan penerima pesan saling mengerti dan memahami.
4. Suasana saat berkomunikasi hangat dan akrab.

Berikut adalah pengertian Komunikasi menurut para ahli : 


a. Raymond Ross, Komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator 
b. Bernard Barelson & Garry A. Steiner,Komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, angka, dsb 
c. Colin Cherry, Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya. 



Dari beberapa pengertian komunikasi, dapat disimpulkan, komunikasi (communication) Komunikasi ialah proses menyalurkan informasi, ide, penjeleasan, perasaan, pertanyaan dari orang ke orang lain atau dari kelompok ke kelompok. Ia adalah proses interaksi antara orang-orang atau kelompok-kelompok yang ditujukan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok-kelompok tersebut 

B. Proses Komunikasi
  • Pengkodean ( Encoding ) pengiriman mengkodean informasi yang akan disampaikan diterjemahkan ke dalam simbol atau isyarat yang biasanya dalam bentuk kata-kata agar orang lain mengerti tentang informasi yang disampaikannya.
  • Pesan ( Message ) pesan dapat dalam segala bentuk yang biasanya dapat dirasakan atau dimengerti satu atau lebih dari indra penerima, misalnya pidato dapat di dengar dan jika tertulis dapat di baca, isyarat dapat dilihat atau dirasakan.
  • Saluran ( Channel ) adalah cara mentrasmisikan ( menyampaikan ) pesan, misalnya kertas untuk surat, udara untuk kata-kata yang diucapkan. Agar komunikasi dapat efektif dan efisien. Saluran ( media ) harus sesuai untuk pesan.
  • Penerima ( Recaiver ) adalah orang yang menafsirkan pesan dari penerima, jika pesan tidak sampai kepada penerima. Komunikasi tidak terjadi.
  • Penafsiran Kode ( Decoding ) adalah proses dimana penerima mentafsirkan pesan dan menterjemahkannya menjadi informasi yang berarti baginya. Semakin tepat penafsiran penerima terhadap pesan yang dimaksudkan oleh pengirim, makin efektif komunikasi yang terjadi.
  • Umpan Balik ( Feedback ) adalah pembalik dari proses komunikasi dimana reaksi terhadap komunikasi pengirim dinyatakan. Karena penerima menjadi pengirim, umpan balik mengalir lewat langkah yang sama seperti semula. Semakin cepat umpat balik semakin efektif dalam komunikasi.
C. Hambatan Komunikasi
Gangguan atau hambatan itu secara umum dapat dikelompokkan menjadi hambatan internal dan hambatan eksternal ,yaitu:

A. Hambatan internal, adalah hambatan yang berasal dari dalam diri individu yang terkait kondisi fisik dan psikologis. Contohnya, jika seorang mengalami gangguan pendengaran maka ia akan mengalami hambatan komunikasi. Demikian pula seseorang yang sedang tertekan (depresi) tidak akan dapat melakukan komunikasi dengan baik.

B. Hambatan eksternal, adalah hambatan yang berasal dari luar individu yang terkait dengan lingkungan fisik dan lingkungan sosial budaya. Contohnya, suara gaduh dari lingkungan sekitar dapat menyebabkan komunikasi tidak berjalan lancar. Contoh lainnya, perbedaan latar belakang sosial budaya dapat menyebabkan salah pengertian.

Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy, MA dalam bukunya Ilmu, Teori, dan Filasafat Komunikasi. Ada 4 jenis hambatan komunikasi, yaitu:

       A. Gangguan
       Ada 2 jenis gangguan terhadap jalannya komunikasi yang menurut sifatnya dapat diklasifikasikan sebagai gangguan mekanik dan semantic.

  • Gangguan mekanik
     Gangguan yang disebabkan oleh saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik.
  • Gangguan semantic
       Gangguan jenis ini bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Gangguan semantic tersaring ke dalam pesan melalui penggunaan bahasa. Lebih banyak kekacauan mengenai pengertian suatu istilah atau konsep yang terdapat pada komunikator, akan lebih banyak gangguan semantic dalam pesannya. Gangguan ini terjadi dalam salah pengertian.

     B. Kepentingan
         Kepentingan akan membuat seseorang selektif dalam menanggapi atau menghayati suatu pesan.


    C. Motivasi terpendam
          Motivasi akan mendorong seseorang berbuat sesuatu yang sesuai benar dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya. Semakin sesuai komunikasi dengan motivasi seseorang semakin besar kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak yang bersangkutan. Sebaliknya, komunikan akan mengabaikan suatu komunikasi yang tak sesuai dengan motivasinya.


     D. Prasangka
            Prasangka merupakan salah satu rintangan atau hambatan berat bagi suatu kegiatan komunikasi oleh karena orang yang mempunyai prasangka belum apa-apa sudah bersikap curiga dan menentang komunikator yang hendak melancarkan komunikasi.

D. Definisi komunikasi interpersonal
Komunikasi dapat di katakan efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana di masut oleh pengirim pesan,pesan di tindak lanjuti dengan sebuah perbuatan secara suka rela oleh penerima pesan,dapat meningkatkan kualitas hubungan antar pribadi,dan tidak ada hambatan untuk itu. Komunikasi interpersonal di katakan efektif,apabila memenuhi tiga persyaratan utama,yaitu :
a.    Pengertian yang sama dengan terhadap makna pesan.
Salah satu indikator yang dapat di gunakan sebagai ukuran komunikasi dikatakan efektif,adalah apabila makna pesan yang di kirim oleh komunikator sama dengan makna pesan yang diterima oleh komunikan. Pada tataran empiris,seringkali terjadi mis komunikasi yang di sebabkan oleh karena komunikan memahami makna pesan tidak sesuai dengan yang di maksudkan oleh komunikator.
b.      Melaksanakan pesan secara suka rela.
Indikator komunikasi interpersonal yang efektif berikutnya adalah bahwa komunikan menindak lanjuti pesan tersebut dengan perbuatan dan dilakukan secara suka rela,tidak karena di paksa. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam proses komunikasi interpersonal,komunikator dan komunikan memiliki peluang untuk memperoleh keuntungan. Komunikasi interpersonal yang baik dan berlangsung dalam kedudukan setara sangat diperlukan agar kedua belah pihak menceritakan dan mengungkapkan isi pikirannya secra suka rela,jujur,tanpa merasa takut. Komunikasi interpersonal yang efektif mampu mempengaruhi emosi pihak pihak yang terlibat dalam komunikasi itu kedalam suasana yang yaman,harmonis,dan bukan sebagai suasana yang tertekan.
c.       Meningkatkan kualitas hubungan antarpribadi.
Efektivitas dalm komunikasi interpersonal akan mendorong terjadinya hubungan yang positif terhadap rekan,keluarga,dan kolega. Hal ini disebabkan pihak pihak yang saling berkomunikasi merasakan memperoleh manfaat dari komunikasi itu,sehinggamerasa perlu untuk memelihara hubungan antarpribadi. Banyak orang menjadi sukses karena memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang lain. Mereka menanamkan identitas yang positif kepada orang lain sehingga mereka memiliki image yang baik di mata masyarakat.

Keefektifan komunikasi interpersonal dapat juga dijelaskan dari perspektif The 5 Inevitable Laws of Effective Communication (Lima Hukum Komunikasi Efektif) melalui ajimahendra.blogspot.comdalam Suranto (2011:80). Lima hukum tersebut yaitu Respect, Empathy, Audible, Clarity, dan Humbledisingkat REACH yang berarti meraih. Hal ini relevan dengan prinsip komunikasi interpersonal, yakni sebagai upaya bagaimana meraih perhatian, pengakuan, cinta kasih, simpati, maupun respon positif dari orang lain.

Respect
         Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi interpersonal yang efektif adalah respect, ialah sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain. Ingatlah bahwa pada prinsipnya manusia ingin dihargai dan dianggap penting. Jika kita bahkan harus mengkritik atau memarahi seseorang, lakukan dengan penuh respek terhadap harga diri dan kebanggaan seseorang. Jika kita membangun komunikasi dengan rasa dan sikap saling menghargai dan menghormati, maka kita dapat membangun kerja sama yang menghasilkan sinergi yang akan meningkatkan kualitas hubungan antar manusia.

Empathy

           Empathy (empati) adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk mendengarkan atau mengerti terlebih dahulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Komunikasi empatik dilakukan dengan memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain. Rasa empati akan meningkatkan kemampuan kita untuk dapat menyampaikan pesan dengan cara dan sikap yang akan memudahkan penerima atau komunikan menerimanya.

E. Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi 
             Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi, mencakup antara  lain :
      a.     Componentional
      Definisi komunikasi interpersonal yang efektif dalam oraganisasi berdasarkanComponentional menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen komponen utamanya dalam hal ini, penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
      b.     Situational
     Definisi komunikasi interpersonal yang efektif dalam oraganisasi berdasarkan Situationalmenjelaskan tentang situasi yang menyenangkan akan menciptakan komunikasi yang menyenangkan pula dan akan menimbulkan persepsi yang baik pula karena pada dasarnya emosi akan mudah terpancing saat berada pada situasi yang salah, sehingga akan membentuk persepsi dimana ego akan lebih mendominasi dan sangat memungkinkan untuk terjadinya hambatan dalam proses komunikasi.





sumber :

Sudjana, N. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Suharsono. (2008). Komunikasi Interpersonal dan Keberhasilan Kepemimpinan, Jurnal Ilmu Komunikasi. Malang: UBM.
Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu, Edisi Pertama
Anggota IKAPI. 1987. Komunikasi Mengena. Yogyakarta: Kanisius
Citrobroto, Suhartin. 1989. Prinsip-prinsip dan Teknik Berkomunikasi. Jakarta: PT Citra Aditya Bakti
Cangara, Hafidz,2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada 

Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing. 
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda. 
Ruben, Brent D,Stewart, Lea P, 2005, Communication and Human Behaviour,USA:Alyn and Bacon 
Sendjaja,Sasa Djuarsa,1994,Pengantar Komunikasi,Jakarta:Universitas Terbuka. 
Wiryanto, 2005, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta:Grasindo.

Kamis, 31 Oktober 2013

tulisan 2

Cerpen Manajemen

Manajemen Diri
karya : Yusi Risma Nurizki
3PA02


Uci adalah mahasiswa disuatu universitas swasta di Jakarta. Uci adalah mahasiswa yang senang sekali berteman dengan teman-temannya dan mudah sekali bergaul dengan teman-temannya. suatu hari uci tidak menyukai temannya karena sikap temannya yang tidak baik dan menyinggung perasaan uci. temannya uci selalu berkata yang tidak baik oleh uci oleh karena itu, uci tidak menyukainya dan uci hanya diam apabila temannya berkata yang tidak baik. kemudian, ketika uci tidak menahan rasa amarahnya karena temannya sudah sering sekali berkata yang tidak baik kepada uci maka uci mengeluarkan amarahnya kepada temannya dan tidak dapat dikendalikan. sehingga uci tidak dapat mengontrol dan tidak dapat memanajemen dirinya sendiri agar tidak mengeluarkan amarah yang terlalu berlebihan. kemudian temanya uci menyadari dan mengaku ikesalahannya kepada uci bahwa temannya yang salah karena sudah berkata yang tidak baik. akhirnya uci memaafkan dan mulai memanajemen dirinya sendiri agar tidak cepat marah dan dapat mengontrol dirinya kepada teman-temannya.

Tuisan 1

Cerpen Manajemen


Manajemen Keuangan
karya : Yusi Risma Nurizki
3PA02

Suatu ketika uci sedang dalam keadaan yang mencukupi tentang kebutuhan keuangan. oleh karena itu, uci masih tercukupi kebutuhan sehari-harinya. kemudian, suatu hari uci memiliki kebutuhan yang sangat banyak untuk kebutuhan sekolahnya untuk membeli peralatan alat tulis, untuk membeli buku dan masih banyak lagi kebutuhan yang tidak terkendali. uci mulai mengatur keuangannya agar cukup untuk menabung dan cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari dan untuk jajan disekolahnya. lalu uci mulai membeli nsatu persatu kebutuhan yang diperlukan, seperti membeli buku, alat tulis dan membeli kebutuhan untuk keperluan sehari-harinya. tetapi, uci harus memikirkan juga untuk keperluan jajan dan menabungnya sehingga uci mengatur keuangannya sendiri dan harus memiliki catatan untuk pengeluaran dan pemasukkannya setiap harinya. akhirnya setelah uci memiliki catatan untuk pengeluaran dan pemasukkannya uci dapat mengatur keuangan dan tidak boros lagi dan tidak kekurangan lagi untuk jajan.

Tugas 3



III.                   MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN

A.    Pengendalian (controlling).
Pengendalian merupakan suatu proses yang mengarahkan, meluruskan dan menjadikan segala berjalan susuai tujuan yang telah ditetapkan. Hansen dan Mowen mengartikan pengendalian adalah proses penetapan standar, dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Maka, harapan dari pengendalian berupaya untuk menjadikan segala sesuatu tetap konsisten berada dijalannya dengan berbagai langkah-langkah yang dilakukan di dalamnya guna mencapai tujuan awal yang ditetapkan. Disisi lain, pengendalian merupakan sebuah alternatif yang dilakukan ketika pencapaian sebuah tujuan tidak sesuai dengan langkah-langkah awal yang dilakukan, sehingga perlu diluruskan dan dikendalikan.

Dari sudut pengendalian manajemennya, terdapat beberapa aktivitas vital pengendalian yang menjadi  fokus utamanya, yaitu:
  1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi
  2. Mengkordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi
  3. Mengkomunikasikan informasi
  4. Mengevaluasi informasi
  5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika ada
  6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka
Belakangan ini para manajer mengubah cara mereka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Perubahan ini diwujudkan dalam perbedaan antara manajemen “lama” dan manajemen “baru”. Manajer gaya lama menganggap diri mereka sebagai boss, sedangkan manajer gaya baru menganggap diri mereka sebagai sponsor, pemimpin kelompok atau konsultan internal. Beberapa perbedaan lainnya adalah manajer gaya lama mengambil keputusannya sendiri, dan manajer gaya baru mendengarkan masukan dari orang lain dalam pengambilan keputusan. Akibatnya manajer gaya lama bekerja lebih lama sedangkan manajer gaya baru bekerja lebih mengutamakan hasil.
Perubahan-perubahan dalam manajemen tersebut tidak membuat fungsi manajemen klasik menjadi kuno, sehingga fungsi manajemen gabungan antara manajemen gaya baru dan gaya lama adalah sebagai berikut:
·         Membuat sesuatu terjadi (making things happen)
·         Menghadapi persaingan (meeting the competition)
·         Mengorganisir orang, proyek, dan proses (organizing people, project, & process)
·         Memimpin (leading)
Fungsi-fungsi tersebut tidak menggantikan fungsi yang lama, tetapi dibangun di atasnya. Pertama, ‘membuat sesuatu terjadi’ merupakan gabungan dari fungsi merencanakan (planning) dan mengendalikan (controlling). Untuk ‘membuat sesuatu terjadi’, kita harus merencanakan bagaimana mencapai sasaran yang kita inginkan, mengelola informasi, dan mengendalikan kinerja serta melakukan tindakan koreksi jika terjadi penyimpangan. Kedua, ‘menghadapi persaingan’ mencerminkan pentingnya adaptasi dan pembaharuan agar tetap bersaing di tengah pasar global yang terus berkembang seperti saat ini. Ketiga, tanpa mempertimbangkan dalam ‘mengorganisir orang, proyek, dan proses’ maka perubahan yang berskala besar tidak akan berhasil (tidak dapat membuat sesuatu terjadi). Terakhir, ‘memimpin’ dengan memperhatikan kesejahteraan karyawannya, merayakan keberhasilan sebuah kontrak baru bersama karyawan, dan sangat memperhatikan keinginan dan aspirasi karyawan merupakan suatu gaya memimpin yang menyenangkan hati karyawan. Pada akhirnya karyawan termotivasi dan membuat suatu produktivitas yang tinggi sebagai bukti kesetiaan dan dukungannya.

B.     Langkah – langkah dalam control
Langkah-langkah penting pada proses pengendalian dapat digolongkan ke delapan elemen, yaitu:
1. Mengidentifikasikan tujuan dan strategi.
2. Penyusunan program.
3. Penyusunan anggaran.
4. Kegiatan dan pengumpulan realisasi prestasi
5. Pengukuran prestasi.
6. Analisis dan pelaporan.
7. Tindakan koreksi.
8. Tindakan lanjutan.

Agar sistem pengendalian itu berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan awal, maka dibutuhkan empat elemen penunjang yang harus ada, yaitu:
1.         Detektor (Pelacak), merupakan sebuah perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dilakukan. Segala aktivitas yang dilakukan oleh organisasi dapat diketahui dan terdeteksi. Sehingga ketika terjadi penyimpangan dan kesalahan diketahui dengan segera dan terselesaikan dengan cepat juga.

2.         Assesor (Penilai), suatu perangkat yang menentukan sifnifikasi dari peristiwa aktual dengan cara membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspedisi dari apa yang seharusnya terjadi. Yaitu adanya media yang dapat menilai sekaligus membandingkan kejadian-kejadian yang ditemukan dalam aktivitas sebuah perusahaan dengan prediksi yang kemungkinan akan terjadi dan dijadikan sebagai ancaman.

3.         Effector (umpan balik), suatu perangkat yang mengubah perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan suatu hal. Maksudnya ketika perusahaan terdapat problem, maka ada sebuah langkah (alternatif solutif) yang harus dilakukan oleh manajemen untuk mengatasi hal tersebut
4.         Jaringan komunikasi, perangkat yang meneruskan antara derektor dan assessor dan antara assessor dan affector. Suatu aktivitas sistematis yang dilakukan ketika terdapat sebuah permasalahan, maka secara langsung terdapat alternatif yang harus dilakukan sesuai dengan permasalahan yang terjadi. Sehingga perjalan sistem pengendaliannya berjalan terintegrasi antara satu elemen dengan elemen lainnya.
Ketika terdapat sinergi antara elemen yang satu dengan yang lainnya, maka sistem pengendalian berjalan dengan sempurna. Namun ketika empat elemen tidak terpenuhi dan tidak terdapat sinergi, sistem pengendalian manajemen akan terhambat, tidak akan berjalan sebagaimana tujuan awal.

Secara garis besar adanya sistem pengendalian manajemen dalam sebuah perusahaan memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1)    Keselarasan tujuan
Adanya sistem pengendalian manajemen akan membantu perusahaan dalam mengawal tujuan yang akan dicapai, sekaligus menjadi control dalam aktivitas manajemen perusahaan.

2)    Perangkat penerapan strategi
Sistem pengendalian manajemen akan menjadi alat untuk menerapkan sebuah strategi yang dilakukan oleh perusahaan.

3)    Tekanan finansial dan non finansial
Manfaat yang bisa dirasakan oleh perusahaan dalam menerapkan sistem pengendalian secara finansial akan berdampak pada laba perusahan dan secara non finansial akan berpengaruh pada kualitas produk, pangsa pasar dll. Sehinggga dengan adanya penegendalian manajemen benar-benar memberikan value added baik finansial maupun non finansial.

4)    Bantuan dalam mengembangkan strategi baru
Dengan adanya sistem pengendalian dapat melahirkan sebuah strategi baru yang akan dilakukan oleh manajemen sebagai hasil dari aktivitas controlling.

C.    Tipe-tipe control
1.      (Awal) Preliminary
            Kadang-kadang disebut kendali feedforward, Hal ini harus dipenuhi sebelum suatu perkerjaan dimulai. Kendali ini menyakinkan bahwa arah yang tepat telah disusun dengan sumber-sumber yang tepat tersedia untuk memenuhinya.
2.      (Saat ini) Concurrent
Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.
3.      (Saat ini) Concurrent
Berfokus pada apa yang sedang terjadi selama proses. Kadang-kadang disebut Kendali steering, kendali ini memantau operasi dan aktivitas yang sedang berjalan untuk menjamin sesuatunya telah sedang dikerjakan dengan tepat.

D.    Control proses manajemen
Proses pengendalian manajemen dilakukan dengan pengamatan, mencermati laporan, dan melakukan inspeksi supaya pekerjaan di semua bagian sesuai dengan persyaratan kualitas dan ketentuan rencana hasil, dan sesuai dengan anggaran biaya.
Proses pengendalian manajemen melibatkan komunikasi informal dan interaksi antara manajer dengan karyawan, untuk melengkapi pengendalian informal. Perusahaan juga mempunyai sistem pengendalian formal yang meliputi tahap-tahap yang saling berkaitan sebagai berikut :
a. Pemrograman
Pemograman adalah proses memilih program tertentu untuk kegiatan-kegiatan organisasi program menggambarkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan organisasi dalam rangka pelaksanaan strategi. Pada perusahaan yang berorientasi pada laba, setiap produk atau lini produk (product line) merupakan program.
b. Penganggaran (budgeting)
Anggaran operasi sebenarnya adalah rencana tindakan yang dinyatakan dalam satuan uang, pada proses penganggaran, penyusunan dilakukan dengan mengumpulkan anggaran bagian dan divisi yang merupakan tanggungjawab para managernya.
Proses penyusunan anggaran pada dasarnya merupakan negosiasi antara manajer pusat pertanggungjawaban dengan atasannya untuk menerapkan apa yang harus dilakukan manajer dan bagaimana caranya.
c. Operasi dan pengukuran
Selama periode operasi aktual, pencatatan dilakukan terhadap sumber daya yang digunakan, dinyatakan sebagai biaya dan pendapatan yang diperoleh. Catatan ini dilakukan sedemikian hingga setiap data biaya dan pendapatan diklasifikasikan menurut program dan pusat pertanggungjawaban data yang diklasifikasikan digunakan sebagai dasar pemrograman yang akan datang. Untuk tujuan terakhir data aktual dari hasil dilaporkan dengan cara yang memungkinkan perbandingan dengan anggaran.
d. Pelaporan dan analisis
Sistem pengendalian manajemen berfungsi sebagai alat komunikasi. Informasi yang dikomunikasikan terdiri dari data akuntansi maupun non-akuntansi.
Pelaporan juga digunakan sebagai alat pengendalian beberapa diturunkan dari analisis yang mengembangkan rencana dan membandingkan hasil aktual dengan hasil yang direncanakan. Berdasarkan laporan formal ini dan juga berdasarkan informasi yang diterima lewat saluran non-formal, manajer memutuskan apa yang harus dilakukan.


Sumber :

Konopaske, Robert, Matteson, Michael T. & Ivancevich, John M. (2007). Perilaku dan Manajemen Organisasi, Edisi Ketujuh. PT Gelora Aksara Pratama: Erlangga.
Robbins, Stephen P.(2004). Manajemen, Edisi Kesepuluh jilid 1. Jakarta: Erlangga.